Traveling itu seperti candu, kalau Kamu nggak bisa menggunakannya dengan bijak, maka dia akan membunuhmu Saya, Sam driver tuk-tuk, dan sepatu butut. Foto pribadi Belakangan, trend traveling memang semakin ramai. Mereka anak generasi millennial dengan lantang menyerukan, “ hidup cuma sekali, traveling yuk sebelum mati ” . Saya pun bagian dari mereka. Ikut menyuarakan serunya jalan-jalan. Salah satu caranya dengan memposting foto dan video perjalanan di instagram. Gunung, laut, pantai, kota, candi, tempat ibadah, bahkan padang ilalang yang bukan objek wisata pun saya singgahi. Destinasi manapun yang tampak cantik nggak luput dari ambisi pribadi untuk dikunjungi. Semakin ke sini, saya makin bimbang, sebenarnya apa sih yang saya cari dari jalan-jalan? Menghilangkan penat atau ambisi mencentang lebih banyak destinasi perjalanan? Atau hanya sekadar ingin dapatkan symbol “love” di instagram? Traveling itu bisa bikin lebih bahagia. Bisa ngobati patah hati juga Entahla